Mahasiswa Empat Negara Bahas GEDSI di UIN Banten

Serang, staikha.ac.id – Program International Student Mobility (ISM) yang diselenggarakan pada 9–15 Oktober 2025 di UIN Banten mempertemukan mahasiswa dari Jepang, Thailand, Filipina, dan Indonesia untuk mengkaji isu Gender Equality, Disability, and Social Inclusion (GEDSI).

Kegiatan ini menghadirkan pemateri Erni Kurniati dari Serang–Kramatwatu yang menjelaskan pentingnya memahami GEDSI sebagai komitmen moral bagi dunia pendidikan.

Peserta berasal dari berbagai kampus, yaitu Fhemas Maulana, Ahmad Utami, dan Wira Kusuma dari STAIKHA Serang-Banten; Maulana, Farid, dan Jeysen dari UIN Banten; Farihan Late, Adam Atomo, dan Nadim dari Krirk University Thailand; serta Fatimah dari Solo University Filipina. Selama kegiatan, mereka terlibat aktif dalam diskusi lintas negara yang membahas perbandingan kondisi GEDSI di masing-masing wilayah.

Beberapa isu yang menjadi perhatian bersama adalah kuatnya budaya patriarki, keterbatasan fasilitas bagi penyandang disabilitas, rendahnya literasi inklusif, dan stigma yang masih melekat pada kelompok rentan. Meskipun begitu, peserta melihat harapan besar melalui teknologi pendidikan, kebijakan pemerintah, dan kolaborasi internasional.

Dalam wawancaranya, Wira Kisuma, salah satu mahasiswa STAIKHA yang mengikuti kegiatan ini, menyampaikan:

“Program ISM memberi kami pengalaman berharga untuk memahami isu GEDSI secara global. Kami belajar langsung dari perspektif mahasiswa internasional dan merasa lebih termotivasi untuk membawa perubahan inklusif di lingkungan kampus maupun masyarakat.”ujarnya.

Ia menambahkan bahwa kesempatan ini menjadi ruang pengembangan diri yang sangat penting bagi mahasiswa STAIKHA.

Pada akhir program, mahasiswa merumuskan sejumlah rekomendasi global, seperti memperkuat fasilitas kampus ramah disabilitas, memasukkan perspektif GEDSI dalam kurikulum pertukaran pelajar, serta membangun komunitas digital internasional sebagai wadah edukasi.

Sementara itu, Wakil Ketua II STAIKHA, Mahmud Syukri, S.E., M.E., menyampaikan dukungan penuh kampus terhadap seluruh mahasiswa dalam pengembangan diri di berbagai ajang nasional maupun internasional.

“Mahasiswa di-support oleh kampus STAIKHA untuk dapat berkiprah di event-event tingkat nasional dan internasional, sebagai wujud komitmen kampus dalam meningkatkan kualitas akademik dan pengalaman global mahasiswa.” Tegasnya.

Program ISM dinilai berhasil menjadi ruang kolaborasi untuk menumbuhkan kepedulian terhadap pendidikan inklusif dan masa depan yang lebih adil bagi semua.

(RED/RF)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *