Sepanjang ada kehidupan, disitu pasti ada pendidikan. Pendidikan memang tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia dan pendidikan itulah yang menjadikan manusia memiliki pandangan hidup, sikap hidup dan keterampilan dalam hidup dan kehidupannya. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan merupakan masalah pokok bagi kehidupan bangsa.
Pentingnya pendidikan formal dipandang sesuatu yang sangat penting oleh KH. Abdul Kabier sebagai pendiri Pondok Pesantren Nurul Falah (saat ini Nur El Falah) khususnya di wilayah Banten, yang notabene belum banyak para Kyai saat itu bisa menerima pendidikan Formal. Pondok pesantren Nur El Falah (Pesantren Tradisional Salafiyah) didirikan pada tahun 1943 oleh Almarhum KH.Abdul Kabier di Kampung Kubang Ds. Kubang Jaya Kecamatan Petir Kabupaten Serang Provinsi Banten, yang kemudian dilanjutkan dengan mendirikan pendidikan formal Mualimin sejak tahun 1959.
Pasca Pondok Pesantren dibumi hanguskan Belanda, KH. Abdul Kabier diminta oleh Keresidenan Banten yang saat itu dijabat oleh KH. Tubagus Ahmad Khotib untuk menjadi Wedana di Pamarayan dan Ciomas. Kemudian pada pemilu pertama tahun 1955 KH. Abdul Kabier diminta Nahdatul Ulama (NU) dan beliau keluar dari Masyumi untuk mencalokan diri sebagai anggota legeslatif mewakili NU sehingga terpilih menjadi anggota konstituante mewakili Partai NU untuk merumuskan Dasar Negara hingga dibubarkannya Konstituante oleh Presiden Soekarno pada tahun 1959.
Keistiqomahan beliau dalam memperjuangkan falsafah hidup beliau yakni “mengintelekkan ulama dan mengulamakan intelek” kini dilanjutkan oleh putra putri dan cucu-cucu beliau sehingga Pondok Pesantren saat ini memiliki beberapa lembaga pendidikan formal di semua jenjang pendidikan antara lain : Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Diniyah (MD), Madrasah Tsanawiyah (MTs), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Madrasah Aliyah (MA) dan nama besar beliau di abadikan oleh alumni-alumni dengan mendirikan Sekolah Tinggi Agama Islam KH. Abdul Kabier (STAIKHA) dan menjadi nama jalan Provinsi yang ditetapkan oleh Gubernur Banten pada saat Presiden RI ke 4 KH. Abdurrahman Wahid berkunjung ke Pondok Pesantren Nur El Falah pada bulan januari tahun 2000.
Sesuai dengan perkembangan dan tuntutan jaman, Sekolah Tinggi Agama Islam KH. Abdul Kabier (STAIKHA) memiliki mimpi untuk bertransformasi menjadi Institut Agama Islam. Dalam upayanya tersebut telah dimulai dengan merintis dan secara bertahap memenuhi kebutuhan melalui usaha-usaha kongkrit, antara lain perluasan lahan dan pemenuhan kelengkapan sarana dan prasarana material dan anggaran serta sarana akademik untuk kepentingan operasional perguruan tinggi. Usaha-usaha tersebut dilakukan dimaksudkan untuk membantu pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Sesuai dengan kebijakan Pemerintah dalam pembangunan bidang pendidikan, yaitu melaksanakan program-program pendidikan dan kebudayaan dalam arti seluas-luasnya, maka STAIKHA dengan fungsi dan tugas yang dimiliki, berkeinginan untuk turut aktif berperan serta dalam mewujudkan manusia-manusia Indonesia yang berkualitas yaitu manusia yang selain beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, juga berakhlakul karimah, kompeten di bidangnya, cerdas dan terampil, sehingga mampu melahirkan manusia-manusia yang berbudi pekerti luhur, berkepribadian kuat, mandiri dan memiliki semangat kebangsaan, seta bertanggungjawab untuk membangun bangsanya.
Disadari bahwa untuk mewujudkan program itu perlu adanya dukungan dari berbagai pihak, yaitu orang tua, mahasiswa, seluruh Civitas Akademika dan unsur-unsur terkait lainnya yang ada dalam STAIKHA, seluruh anggota pengurus Yayasan, masyarakat dan pemerintah. Oleh karena itu semua pihak yang terkait memiliki bertanggungjawab bersama, baik mereka sebagai penyelenggara, pengelola, personil Yayasan Pendidikan Agama Islam Nur El Falah maupun para pemakai jasa serta mereka yang berada di sekitar lembaga pendidikan itu.
Tokoh/ Insiator
Adapun tokoh yang menggagas berdirinya STAI KH. Abdul Kabeir adalah, KH. Idi Faridi berserta TIM.
1H. Ansorullah, S.Ag
Drs. Gozi Sadeli, M.P.d
Drs. H. AhmadDrs. Sartim Abdul RosidKH. Atoilah KabierTahun BerdiriTahun berdir tahun 2002 dan mendapatkan ijin oprasional pada tanggali 01 Mei 2003 no SK pendirian Dj. II/78/03 Oleh kementrian Agama RI. Program studi Pendidikan Agma Islam. Pada tahun 2017 STAI KH. Abdul Kabier membuka prodi baru yaitu Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah dan Ekonomi Syariah.